Pages

Kamis, 23 Juni 2011

Sindrom Asperger

ISTILAHAsperger's Syndrome sebelumnya mungkin masih asing di telinga Anda. Akan tetapi, penayangan film Bollywood My Name is Khan. Dalam film ini, tokoh utama Rizwan Khan didiagnosis menderita Asperger's syndrome. Khan digambarkan sebagai anak dengan perilaku agak aneh (sering meremas-remas batu) tetapi berbakat (memperbaiki setiap mesin yang rusak).
Apa itu Asperger's syndrome?Asperger's syndrome merupakan salah satu tipe pervasive development disorder (PDD). PDDs merupakan sekelompok kondisi termasuk keterlambatan perkembangan keahlian dasar seperti keterampilan bersosialisasi dengan, berkomunikasi dan menggunakan imajinasi.
Meskipun Asperger's syndrome mempunyai kesaman dengan autisme (jenis PPDs yang lebih parah), gangguan ini juga memiliki perbedaan di beberapa bidang. Anak-anak dengan Asperger's syndrome pada umumnya mempunyai fungsi lebih baik dibandingkan anak-anak autisme.
Selain itu, anak-anak dengan Asperger's syndrome umumnya mempunyai kecerdasan normal. Dan meskipun mereka kemungkinan mengalami gangguan berkomunikasi setelah dewasa, anak dengan Asperger's syndrome cenderung  mempunyai perkembangan bahasa yang mendekati normal.
Nama gangguan ini diambil dari nama dokter Asal Austria, Hans Asperger, yang pertama kali menggambarkan gangguan ini pada 1944.
Faktor penyebab
·         Faktor menyatakan penyebab Asperger ada kemiripan dengan gangguan Autis yaitu faktor hereditas (genetika), faktor komplikasi proses kehamilan atau persalinan, faktor neurochemical dan faktor neurological yang akhirnya menimbulkan disfungsi otak.
·         Menurut Attwood (2005, h.187) ada tiga penyebab gangguan Asperger yaitu: faktor genetika, peristiwa obstetric yang tidak menguntungkan dan infeksi selama kehamilan atau masa awal bayi yang mempengaruhi otak. Faktor herediter ditemukan anak-anak yang memiliki saudara Asperger memiliki resiko puluhan kali untuk memiliki gangguan Asperger dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mempunyai saudara yang memiliki gangguan Asperger.
·         Hasil kajian Volkmar, dkk (dalam Attwood. 2005, h.188) mengenai penyebab gangguan Asperger adanya lobus frontal (bagian berbentuk bulat dan menonjol dengan ukuran terbesar serta terletak paling depan dari setiap bagian otak) dan lobus temporal (bagian otak yang mengandung pusat pendengaran) yang tidak berfungsi. Bahkan lobus frontal yang mengalami gangguan di awal masa kecil mengakibatkan munculnya gangguan Asperger.
Gejala
Gejala Asperger's syndrome bervariasi dan mempunyai rentang dari ringan hingga berat. Gejala-gejala umum termasuk:
·         Gangguan keterampilan sosial. Anak-anak dengan Asperger's syndrome pada umumnya kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan seringkali kaku dalam situasi sosial. Pada umumnya mereka sulit berteman.
·         Perilahu eksentrik atau kebiasaan yang berulang-ulang. Anak-anak dengan kondisi ini kemungkinan melakukan gerakan yang berulang-ulang, seperti meremas-remas atau memutar jari tangan.
·         Ritual yang tidak biasa. Anak dengan Asperger's syndrome kemungkinan mengembangkan ritual yang selalu diikuti, seperti mengenakan pakaian dengan urutan tertentu.
·         Kesulitan komunikasi. Orang-orang dengan Asperger's syndrome kemungkinan tidak melakukan kontak mata saat berbicara dengan seseorang. Mereka mungkin bermasalah menggunakan ekspresi dan gerak tubuh serta kesulitan memahami bahasa tubuh. Selain itu, mereka cenderung bermasalah memahami bahasa dalam konteks.
·         Keterbatasan ketertarikan. Anak dengan Asperger's syndrome kemungkinan memiliki ketertarikan yang intens bahkan terobsesi terhadap beberapa bidang, seperti jadwal olahraga, cuaca atau peta.
·         Masalah koordinasi. Gerakan anak dengan Asperger's syndrome kelihatan ceroboh dan kaku.
Frekuensi
Jumlah pasti orang yang mengalami gangguan ini belum diketahui. Tapi, gangguan ini dinyatakan lebih umum dibandingkan autisme. Berdasarkan perkiraan yang dikutip situs webmd.com, sindrom ini dialami oleh 0,024 hingga 0,36 persen dari anak-anak. Gangguan ini lebih umum dialami laki-laki dibandingkan perempuan dan biasanya terdiagnosis saat anak berusia antara dua dan enam tahun.
Terapi
Asperger's syndrome belum bisa disembuhkan sepenuhnya. Akan tetapi, Anda bisa mencoba penanganan yang bisa meningkatkan fungsi dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan. Orang dengan Asperger's syndrome biasanya ditangani dengan kombinasi dari langkah-langkah berikut:
1.      Pendidikan khusus: Pendidikan yang didisain untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak yang unik. Turut mengingatkan kembali tipe autisme ringan ini.
2.      Modifikasi perilaku: Hal ini meliputi strategi untuk mendukung perilaku positif dan mengurangi perilaku bermasalah.
3.      Terapi bicara, fisik dan terapi okupasional: Terapi ini didisain untuk meningkatkan kemampuan fungsional anak.
4.      Obat-obatan. Tidak ada obat yang khusus untuk menangani Asperger's syndrome. Tapi, obat-obatan bisa digunakan untuk mengatasi gejala khusus, seperti kecemasan, depresi, serta perilaku yang hiperaktif dan terobsesi. (Sumber: www.mediaindonesia.com)

Menghadapi anak dengan sindrom asperger
·         Selalu ramah kepada anak, tetapi tegas.
Jika anda memainkan suatu permainan dan si anak sulit memahaminya, maka lemah lembutlah sekaligus bersikap tegas. Anda mungkin harus menyisihkan waktu untuk memberi penjelasan selama berulang-ulang. Tetapi anak harus bisa belajar mentaati aturan-aturan sama halnya seperti orang lain.
·         Berikan peluang
Berikan kepada anak penderita Asperger peluang untuk mempraktekkan keahlian yang kurang pada diri mereka. Saya mengerti bahwa anda tidak dapat memaksakan mereka untuk melakukan semuanya. Tetapi jika mereka punya kesempatan untuk melakukan sesuatu bagi diri mereka, maka buatlah yang terbaik untuk mendorong mereka menyelesaikan tugas sebisa mungkin, berikan selalu semangat yang bisa membesarkan hati.
·         Mengabaikan perilaku yang perlu
Terkadang perilaku yang tidak menyenangkan dari si anak perlu kita abaikan. Saya tahu ini sulit tetapi terkadang inilah yang terbaik. Situasinya seperti anak kecil yang sedang marah hebat. Seringkali kita sebagai orang tua akan mengabaikan perilaku tersebut sampai hilang dengan sendirinya. Tetapi, aktivitas yang memang terlihat jelas membahayakan seharusnya dihentikan dengan segera.
·         Memberi perhatian dan bertanya
Jika diperlukan, bertanyalah kepada si anak apakah anda bisa membantu mereka, khususnya jika anda melihat si anak sedang berjuang dengan sesuatu. Mereka mungkin berkata tidak, tetapi menawarkan pertolongan selalu merupakan sikap yang baik. Ini tidak berarti bahwa anda mengambil alih dan melakukan semua untuk anak. Anda terkadang perlu menyeimbangkan.