Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, anak berkebutuhan khusus (ABK) memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Anak berkebutuan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing.
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang terkena disfungsi otak. Disfungsi otak merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyatakan akibat dari adanya cedera atau kerusakan, kelainan perkembangan gangguan keseimbangan biokimiawi atau gangguan aktifitas listrik dalam otak.
Fungsi Belahan Otak
Otak terdiri dari belahan kanan dan belahan kiri. Belahan otak kiri: komunikasi verbal, linguistik, logis, analitis, praktis sedangkan belahan otak kanan: komunikasi non verbal, pragmatik, orientasi ruang (visual – spesial), imajinasi, kreasi, spiritual, seni, holistik – intuitif.
Penyebab Anak Kebutuhan Khusus
Banyak faktor penyebab disfungsi otak: mulai dari masa kehamilan ibu (kurang gizi, merokok, mengalami pendarahan), saat melahirkan (kelahiran yang sulit, lahir premature), atau saat bayi lahir (tidak langsung menangis, nampak biru, pucat, kuning) dan setelah bayi lahir (mengalami radang otak atau cedera kepala).